Berikut konsep-konsep penting dalam pengembangan media pembelajaran:
-
CamTesol Converence
Sharing and gainning on English Education issu at Cambodia.
-
Getting Regional Research Grant on CamTESOL
Getting award for the best proposal research at CamTesol Cambodia
-
Family Gathering
Traveling
-
Touring
Riding motorcycle to cruise Indonesia.
-
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Pengembangan Media Pembelajaran
Berikut konsep-konsep penting dalam pengembangan media pembelajaran:
Isi Utama Sebuah Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dari sebuah penelitian yang memberikan gambaran umum tentang isi dan temuan penelitian tersebut. Berikut adalah elemen-elemen utama yang harus ada dalam sebuah abstrak:
1. Latar Belakang atau Pendahuluan
- **Tujuan dan Signifikansi Penelitian:** Mengapa penelitian ini dilakukan? Apa yang ingin dicapai? Jelaskan masalah atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
2. Metodologi
- Desain Penelitian: Jelaskan jenis penelitian yang dilakukan (misalnya, eksperimen, survei, studi kasus, dll.).
- Prosedur dan Teknik:** Uraikan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Termasuk sampel, alat pengumpulan data, dan teknik analisis.
3. Hasil
- Temuan Utama:** Sajikan hasil utama dari penelitian. Apa yang ditemukan? Berikan data atau statistik yang paling relevan.
4. Kesimpulan
- **Interpretasi Hasil:** Apa arti dari hasil penelitian tersebut? Bagaimana hasil tersebut menjawab pertanyaan penelitian atau memecahkan masalah yang diidentifikasi?
- **Implikasi:** Jelaskan implikasi dari temuan penelitian. Bagaimana temuan ini dapat diterapkan atau apa dampaknya?
5. Kata Kunci
- **Istilah-istilah Utama:** Sertakan kata kunci yang relevan untuk penelitian ini. Kata kunci membantu pembaca menemukan penelitian Anda melalui pencarian database.
Contoh Abstrak:
Judul: Pengaruh Media Sosial terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan sampel sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan teknik regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara waktu yang dihabiskan di media sosial dan nilai akademik mahasiswa. Kesimpulannya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak buruk pada prestasi akademik. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengaturan waktu penggunaan media sosial bagi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. Kata kunci: media sosial, prestasi akademik, mahasiswa, survei, regresi linear.
Rincian Elemen Abstrak:
1. Latar Belakang atau Pendahuluan:
- "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa."
2. Metodologi:
- "Penelitian ini menggunakan desain survei dengan sampel sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan teknik regresi linear."
3. Hasil:
- "Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara waktu yang dihabiskan di media sosial dan nilai akademik mahasiswa."
4. Kesimpulan:
- "Kesimpulannya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak buruk pada prestasi akademik. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengaturan waktu penggunaan media sosial bagi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka."
5. Kata Kunci:
- "media sosial, prestasi akademik, mahasiswa, survei, regresi linear."
Dengan menyertakan elemen-elemen ini dalam abstrak, Anda dapat memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif tentang penelitian Anda kepada pembaca.
Langkah-Langkah Mengutip Penelitian dari Abstrak
Mengutip penelitian dari abstrak memerlukan kehati-hatian karena abstrak adalah ringkasan singkat dari penelitian penuh. Berikut adalah beberapa langkah dan tips untuk mengutip penelitian dari abstrak:
Langkah-Langkah Mengutip Penelitian dari Abstrak
Baca Abstrak dengan Teliti:
- Pastikan Anda memahami inti dari penelitian yang diringkas dalam abstrak tersebut. Abstrak mencakup tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan kesimpulan utama.
Identifikasi Informasi Kunci:
- Temukan informasi kunci yang relevan dengan penelitian Anda. Ini mungkin termasuk temuan utama, hipotesis, atau metodologi yang unik.
Kutip dengan Tepat:
- Sertakan kutipan dalam teks dengan mencantumkan nama penulis dan tahun publikasi. Sebutkan bahwa informasi tersebut berasal dari abstrak.
Cara Mengutip Penelitian Lain Secara Tepat
Mengutip penelitian lain secara tepat adalah bagian penting dari penulisan akademik. Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengutip penelitian lain dengan benar:
### 1. **Gunakan Gaya Kutipan yang Tepat**
- Setiap disiplin akademik biasanya memiliki gaya kutipan yang dianjurkan, seperti APA, MLA, Chicago, atau Harvard. Pastikan Anda mengikuti pedoman yang tepat untuk bidang studi Anda.
### 2. **Kutip Langsung vs. Parafrase**
- **Kutip Langsung**: Gunakan kutipan langsung hanya jika kata-kata asli penulis sangat penting atau unik. Kutipan langsung harus ditulis dalam tanda kutip dan disertai dengan sumber lengkap.
- **Parafrase**: Jika tidak perlu mengutip kata demi kata, tuliskan ide utama dengan kata-kata Anda sendiri dan tetap berikan kredit kepada sumber aslinya.
### 3. **Cantumkan Informasi Sumber**
- Setiap kutipan atau parafrase harus diikuti dengan informasi sumber. Ini biasanya mencakup nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman (untuk kutipan langsung).
### 4. **Integrasikan Kutipan ke dalam Teks**
- Pastikan kutipan tersebut relevan dan mendukung argumen Anda. Integrasikan kutipan ke dalam kalimat Anda agar alurnya tetap lancar dan logis.
### 5. **Jangan Mengutip Berlebihan**
- Hindari penggunaan kutipan yang berlebihan. Gunakan kutipan untuk mendukung argumen Anda, bukan untuk menggantikannya.
### 6. **Periksa Konsistensi dan Akurasi**
- Pastikan semua kutipan konsisten dengan gaya kutipan yang digunakan dan akurat dalam mencantumkan informasi sumber.
### 7. **Gunakan Alat Manajemen Referensi**
- Pertimbangkan menggunakan alat manajemen referensi seperti EndNote, Zotero, atau Mendeley untuk membantu mengorganisir dan memformat kutipan dengan benar.
### Contoh Cara Mengutip dalam Berbagai Gaya Kutipan
**1. Gaya APA:**
- Kutipan Langsung:
- "Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa" (Smith, 2020, p. 45).
- Parafrase:
- Smith (2020) menemukan bahwa media sosial memiliki dampak tertentu terhadap prestasi akademik mahasiswa.
**2. Gaya MLA:**
- Kutipan Langsung:
- "Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa" (Smith 45).
- Parafrase:
- Smith menemukan bahwa media sosial memiliki dampak tertentu terhadap prestasi akademik mahasiswa (45).
**3. Gaya Chicago:**
- Kutipan Langsung:
- "Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa." (Smith 2020, 45)
- Parafrase:
- Smith menemukan bahwa media sosial memiliki dampak tertentu terhadap prestasi akademik mahasiswa (2020, 45).
### Langkah-Langkah Praktis untuk Mengutip Penelitian Lain
1. **Pahami Konten Sumber:**
- Baca dan pahami materi sumber yang ingin Anda kutip. Identifikasi ide utama yang relevan dengan penelitian Anda.
2. **Pilih Bagian yang Relevan:**
- Pilih kutipan yang mendukung atau memperkuat argumen Anda. Jangan mengambil kutipan di luar konteks.
3. **Buat Catatan Sumber:**
- Selalu catat sumber lengkap saat Anda mengumpulkan kutipan. Ini akan memudahkan Anda saat menyusun daftar pustaka.
4. **Tulis Kutipan dengan Benar:**
- Ikuti aturan format kutipan sesuai dengan gaya kutipan yang digunakan. Sertakan nama penulis, tahun, dan halaman jika diperlukan.
5. **Tambahkan Analisis atau Komentar:**
- Setelah mengutip, tambahkan analisis atau komentar Anda untuk menunjukkan bagaimana kutipan tersebut mendukung argumen Anda.
Dengan mengikuti tips ini, Anda akan dapat mengutip penelitian lain secara akurat dan profesional, yang akan meningkatkan kredibilitas dan integritas karya ilmiah Anda.
Cara Membuat Judul Penelitian yang Efektif dan Menarik
Membuat judul penelitian yang efektif dan menarik memerlukan pertimbangan yang matang. Berikut beberapa tips untuk membuat judul penelitian yang baik:
1. **Jelas dan Spesifik**
- Judul harus mencerminkan isi dan fokus penelitian secara spesifik. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu umum atau ambigu.
2. **Relevan**
- Pastikan judul penelitian relevan dengan topik dan tujuan penelitian. Judul harus mencerminkan aspek utama yang ingin diteliti.
3. **Menarik**
- Judul yang menarik dapat meningkatkan minat pembaca. Gunakan kata-kata yang kuat dan menarik perhatian, tetapi tetap relevan dan sesuai dengan topik penelitian.
4. **Mencerminkan Metodologi**
- Jika memungkinkan, sertakan indikasi metodologi yang digunakan dalam penelitian. Misalnya, apakah penelitian ini adalah studi kasus, survei, eksperimen, atau analisis kualitatif.
5. **Panjang yang Tepat**
- Judul penelitian sebaiknya tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Cobalah untuk menjaga panjang judul antara 10-15 kata.
6. **Menghindari Singkatan dan Jargon**
- Hindari penggunaan singkatan, jargon, atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua pembaca. Jika harus menggunakan singkatan, pastikan itu sudah dikenal luas dalam bidang tersebut.
7. **Memuat Variabel Utama**
- Sebutkan variabel utama yang diteliti dalam judul. Ini membantu memberikan gambaran yang jelas tentang fokus penelitian.
8. **Menggunakan Kata Kunci**
- Gunakan kata kunci yang relevan dalam judul untuk memudahkan penelitian Anda ditemukan melalui pencarian online atau database akademik.
### 9. **Pertimbangkan Pembaca**
- Pikirkan siapa audiens utama Anda dan sesuaikan judul agar mudah dipahami oleh mereka.
10. **Review dan Revisi**
- Setelah membuat draft awal judul, tinjau dan revisi beberapa kali. Mintalah pendapat dari rekan sejawat atau pembimbing untuk mendapatkan masukan yang berharga.
Contoh Judul Penelitian yang Baik:
1. "Analisis Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa"**
2. "Persepsi Konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan di Kota Besar"**
3. "Pengaruh Strategi Pembelajaran Kolaboratif terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah"**
4. "Efektivitas Terapi Musik dalam Mengurangi Gejala Depresi pada Lansia"**
5. "Studi Kasus Implementasi Teknologi Blockchain dalam Manajemen Rantai Pasokan"**
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat judul penelitian yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan diteliti.
#Penelitian #menulis
Kisi - Kisi Penelitian Pendidikan
Pada mid anda akan menerima sebuah data berupa kasus di sebuah sekolah. anada menganalisis dan menelaah dengan baik untuk memahami dan membuat sebuah outline penelitian.
dari kasus yang anda baca kemudian anda
1. membuat judul
2. menentukan desain dan pendekatan penelitian
3. Membuat rancangan intrumen penelitian
4. Menentukan populasi dan sampel
5. membuat proses pengumupulan dan analisis data
pelajari lagi semua materi dengan baik, apabila salah menentukan maka akan menjadi salah dalam menmbuat outline penelitian.
Populasi dan Sample Penelitian
Populasi dan Sample dalam penelitian sangat penting di sebuah penelitian.
Instrumen Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat :
melaksanakan FGD:
Tentukan Tujuan FGD: Pahami dengan jelas tujuan dari FGD Anda. Apa yang ingin Anda pelajari atau temukan melalui diskusi kelompok ini?
Identifikasi Peserta: Pilih peserta yang relevan dan representatif untuk topik yang akan dibahas dalam FGD. Pastikan peserta memiliki pengalaman atau pengetahuan yang dapat memberikan wawasan yang berharga.
Pilih Moderator: Pilih moderator yang sesuai dengan karakteristik peserta dan tujuan FGD. Moderator harus memiliki keterampilan dalam memfasilitasi diskusi, menjaga kelancaran percakapan, dan mengelola dinamika kelompok.
Susun Panduan FGD: Buat panduan atau pedoman yang akan digunakan oleh moderator sebagai panduan dalam memandu diskusi. Panduan ini harus mencakup topik-topik yang akan dibahas, pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, dan teknik atau strategi untuk memfasilitasi diskusi.
Atur Lokasi dan Waktu: Tentukan lokasi dan waktu yang sesuai untuk pelaksanaan FGD. Pastikan lokasi nyaman dan terdapat fasilitas yang mendukung jalannya diskusi.
Rencanakan Logistik: Siapkan semua peralatan dan materi yang diperlukan untuk pelaksanaan FGD, seperti flipchart, spidol, rekaman audio atau video (jika diperlukan), serta konsumsi bagi peserta.
Jalankan FGD: Lakukan FGD sesuai dengan panduan yang telah disusun. Moderator memulai diskusi dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan FGD, dan mengatur aturan diskusi. Selanjutnya, moderator memandu peserta untuk berdiskusi tentang topik-topik yang telah ditentukan.
Catat Hasil Diskusi: Selama FGD, catat hasil diskusi secara sistematis. Ini bisa dilakukan oleh moderator atau oleh seorang pencatat yang ditunjuk.
Analisis Data: Setelah FGD selesai, analisis data yang diperoleh dari diskusi kelompok. Identifikasi pola-pola, tema-tema, atau temuan penting yang muncul dari percakapan peserta.
Laporan Hasil: Buat laporan hasil dari FGD yang mencakup ringkasan dari temuan utama, interpretasi, dan implikasi bagi penelitian atau tindakan selanjutnya.
Evaluasi dan Refleksi: Evaluasi proses pelaksanaan FGD, termasuk efektivitas moderator, partisipasi peserta, dan kualitas data yang dihasilkan. Lakukan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan FGD di masa mendatang.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menyusun dan melaksanakan FGD dengan efektif untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang topik yang Anda teliti.
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan angka dan data numerik untuk mengukur variabel-variabel tertentu. Metode ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan kausal, membuat generalisasi, dan mengidentifikasi pola-pola dalam data. Berikut adalah beberapa karakteristik utama penelitian kuantitatif:
Pengukuran dan Statistik:
- Penelitian kuantitatif menggunakan alat pengukuran yang cenderung bersifat numerik, seperti skala pengukuran atau instrumen-instrumen pengukuran yang dapat memberikan data angka.
Hipotesis dan Generalisasi:
- Penelitian ini sering kali berfokus pada pengujian hipotesis dan pengembangan generalisasi yang dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar.
Desain Penelitian Terstruktur:
- Penelitian kuantitatif memiliki desain yang lebih terstruktur dengan prosedur-prosedur yang terdefinisi dengan baik untuk pengumpulan dan analisis data.
Pengumpulan Data Formal:
- Data dikumpulkan melalui metode formal seperti survei, eksperimen, atau pengamatan terstruktur, dan sering kali melibatkan instrumen-instrumen pengukuran standar.
Analisis Statistik:
- Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode statistik, seperti uji hipotesis, analisis regresi, atau analisis varians, untuk mengidentifikasi pola atau hubungan dalam data.
Objektivitas dan Reproduktibilitas:
- Penelitian kuantitatif berusaha mencapai objektivitas dan reproduktibilitas dengan merinci prosedur dan instrumen pengukuran untuk memungkinkan peneliti lain dapat mengulangi studi yang sama.
Penggunaan Sampel Representatif:
- Kuantitatif sering menggunakan sampel yang direpresentatif dari populasi yang lebih besar untuk membuat inferensi tentang populasi secara keseluruhan.
Teori Terlebih Dahulu:
- Penelitian kuantitatif cenderung menggunakan teori-teori yang telah ada sebelumnya untuk membimbing perancangan studi dan analisis data.
Tujuan Umum:
- Tujuan utama penelitian kuantitatif adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan pola atau hubungan antara variabel-variabel tertentu dan untuk membuat generalisasi tentang populasi lebih besar.
Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam ilmu sosial, ekonomi, kedokteran, dan berbagai bidang lainnya. Pendekatan ini dapat memberikan data yang dapat diukur secara numerik, memungkinkan analisis yang lebih formal dan generalisasi yang lebih luas.
Penelitian kuantitatif juga memiliki berbagai kategori atau pendekatan yang dapat digunakan tergantung pada tujuan dan konteks penelitian. Beberapa kategori pendekatan kuantitatif meliputi:
Penelitian Survei:
- Survei adalah pendekatan yang melibatkan pengumpulan data dari sampel populasi melalui kuesioner, wawancara, atau observasi, dengan tujuan membuat generalisasi tentang populasi secara keseluruhan.
Eksperimen:
- Penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel independen untuk mengukur dampaknya pada variabel dependen, dengan kontrol yang ketat terhadap variabel lainnya untuk menetapkan kausalitas.
Studi Korelasional:
- Fokus pada hubungan statistik antara dua atau lebih variabel tanpa adanya manipulasi langsung. Penelitian ini mencari korelasi atau hubungan sejauh mana satu variabel berkaitan dengan variabel lainnya.
Analisis Regresi:
- Analisis regresi digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel independen memprediksi atau menjelaskan variabel dependen.
Analisis Varians (ANOVA):
- ANOVA digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua atau lebih kelompok dan menentukan apakah perbedaan-perbedaan tersebut signifikan secara statistik.
Studi Longitudinal:
- Melibatkan pengumpulan data dari subjek penelitian selama periode waktu yang panjang untuk memahami perubahan atau perkembangan dari waktu ke waktu.
Analisis Sekunder:
- Menggunakan data yang sudah ada (misalnya, data dari lembaga statistik, database umum, atau penelitian sebelumnya) untuk menguji hipotesis baru atau mendapatkan wawasan tambahan.
Penelitian Eksplanatori:
- Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sebab-akibat dari suatu fenomena, mencoba untuk menjelaskan "mengapa" suatu hubungan atau perbedaan terjadi.
Penelitian Deskriptif:
- Fokusnya pada menggambarkan karakteristik suatu populasi atau fenomena tanpa melakukan manipulasi atau penjelasan sebab-akibat.
Meta-Analisis:
- Merangkum dan menggabungkan hasil penelitian kuantitatif sebelumnya untuk memberikan gambaran yang lebih umum atau mendalam tentang suatu topik.
Penelitian Kuantitatif Campuran (Mixed-Methods):
- Menggabungkan elemen-elemen kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang suatu fenomena.
Pilihan pendekatan kuantitatif tergantung pada pertanyaan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan, dan peneliti harus memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan studi mereka.
Pengumpulan data kuantitatif melibatkan proses mengumpulkan informasi atau angka-angka numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa metode umum pengumpulan data kuantitatif:
Survei:
- Survei adalah metode yang melibatkan pengumpulan data dari responden menggunakan kuesioner atau wawancara. Survei dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau secara daring.
Eksperimen:
- Eksperimen melibatkan manipulasi variabel independen untuk melihat efeknya pada variabel dependen. Data dikumpulkan dengan mengukur respons dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Observasi:
- Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku, kejadian, atau fenomena tanpa intervensi. Pengamat mencatat data sesuai dengan kategori atau skala tertentu.
Pengukuran:
- Metode pengukuran melibatkan penggunaan instrumen atau alat untuk mengukur variabel yang dapat diukur secara numerik. Contohnya termasuk pengukuran tinggi badan, berat badan, atau suhu.
Uji Psikometrik:
- Metode ini digunakan untuk mengukur karakteristik psikologis atau kepribadian seseorang. Contohnya adalah tes IQ, tes kepribadian, atau skala penilaian.
Analisis Konten:
- Analisis konten digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan elemen-elemen tertentu dalam teks, gambar, atau materi lainnya. Ini dapat digunakan untuk menganalisis dokumen atau konten media.
Sensor dan Peralatan Otomatis:
- Penggunaan sensor dan peralatan otomatis untuk mengumpulkan data, seperti sensor suhu, kamera pemantauan, atau perangkat pelacak GPS.
Survei Online:
- Penggunaan platform daring untuk menyebarkan survei atau kuesioner kepada responden. Ini dapat melibatkan pengumpulan data melalui email, situs web, atau platform media sosial.
Pengumpulan Data Geografis (GIS):
- Penggunaan sistem informasi geografis untuk mengumpulkan dan menganalisis data spasial, seperti peta, koordinat, atau informasi lokasi lainnya.
Pengumpulan Data Longitudinal:
- Mengumpulkan data dari responden atau obyek penelitian pada beberapa titik waktu yang berbeda untuk memahami perubahan atau perkembangan selama periode waktu tertentu.
Pengumpulan Data dengan RFID (Radio-Frequency Identification):
- Penggunaan teknologi RFID untuk melacak dan mengumpulkan data tentang objek atau orang yang memiliki tag RFID.
Pengumpulan Data dari Database dan Rekam Medis:
- Memanfaatkan data yang sudah ada dalam database atau rekam medis untuk tujuan penelitian, analisis, atau evaluasi.